Ada suatu kisah kuno di Pulau Jawa, tersbutlah sebuah kerajaan kecil dibawah kekuasaan kerajaan Malwapati yang dipimpin oleh Sang Prabu Angling Dharma. Terdengar kabar Kerajaan kecil itu memiliki raja yang sakit aneh. Sang prabu konon telah bertahun-tahun diderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan . Banyak tabib istana yang telah mengobati tetapi tak urung jua sembuh-sembuh. Sri baginda semakin risau atas apa yang menimpanya. Suatu ketika Sang prabu bercakap-cakap dengan permaisuri , berbicara soal penyakit yang diderita. Permaisuri yang baik tentu ikut bersedih atas apa yang menimpa suami tercintanya. Entah darimana datangnya ide cemerlang , permaisuri menasehati baginda untuk berjalan-jalan keliling ke wilayah kerajaan yang baginda raja pimpin.
Tiba saatnya waktu yang telah ditentukan , baginda bersama permaisuri serta beberapa punggawa pergi meninggalkan istana untuk keliling ke wilayah kerajaan. Di tengah perjalanan di suatu desa kecil baginda beristirahat di perkebunan dekat hutan milik salah satu rakyatnya. Dilihatlah seorang petani yang sibuk membelah kayu bakar dengan kapak, pak tua itu tidak tahu kalau disekitarnya ada sang prabu yang sedang memperhatikan. Setelah beberapa lama kemudian tampaklah pak tua beristirahat pula dibawah pohon disekitar ia membelah kayu bakar hingga ia akhirnya tertidur pulas.
Lama sri baginda menunggu petani itu sampai terbangun. pak tua sangat terkejut ketika ia terbangun telah berdiri sang prabu junjungannya dihadapannya. Dengan rasa sungkan lelaki itu menyapa sri baginda dengan hormat “Tuanku baginda , ada apa gerangan paduka datang ke tempat hamba yang hina ini?”, sang prabu menjawab halus ; “bapa, aku ingin melihat-lihat keadaan rakyatku’. Pak tua kemudian menyambungnya lagi “Baginda,, silakan mampir dulu ke gubuk kami yang sederhana disana ” sang prabu menyela secara halus “tidak usah bapa,, aku hanya ingin bertanya sesuatu kepada bapa”. Pak tua merasa kaget dan gugup, kemudian pak tua menghormat pada sri paduka raja “Paduka raja.. pertanyaan apakah gerangan sri baginda bertanya pada aku yang hina ini? Adakah kesalahan yang telah hamba lakukan?’, baginda menjawab “bapa.. jangan sungkan-sungkan begitu, aku telah lama terkena penyakit aneh, mungkin bapa sudah pernah mendengarnya, bolehkah aku tahu bagaimana agar aku bisa tidur nyenyak seperti bapa tadi ?” , pak tua terkejut dengan pertanyaan sang prabu , entah apa yang harus dikatakannya kepada rajanya, pak tua menjawab dengan apa adanya “tuanku baginda , sungguh hamba tidak mengetahuinya, apa yang hamba lakukan hanyalah membelah kayu bakar ini untuk menanak nasi , dan kemudian karena lelah hamba beristirahat hingga tertidur pulas, hingga hamba tidak tahu kalau paduka datang, mohon sudilah kiranya mengampuni kesalahan hamba”, sang prabu manggut-manggut atas apa yang dikatakan pak tua, “tidak ada kesalahan yang bapa lakukan, bapa.. bolehkah aku meminjam kapak bapa untuk dipakai membelah kayu bakar seperti yang bapa lakukan tadi? ”, pak tua menjawab lebih lega “dengan senang hati paduka.. hamba merasa senang bila paduka mau meminjam sesuatu kepada hamba ’. akhirnya dipakailah kapak pak tua oleh sang prabu untuk membelah kayu bakar. Setelah beberapa lama membelah kayu bakar, tampak sang prabu kelelahan dan sri baginda memohon ijin untuk istirahat. Tanpa disadari sang prabu tertidur pulas , hingga akhirnya sang prabu terbangun setelah menjelang sore. Sang prabu merasa kaget atas apa yang telah terjadi karena kini sang prabu telah hilang penyakit yang diderita selama ini yaitu sakit sulit tidur. Tidak diceritakan bagaimana kisah selanjutnya . namun terdengar kabar pak tua diajak ke istana oleh sri baginda dan disana pak tua hidup bahagia bersama keluarga beserta sri baginda. Demikianlah kisah sang prabu dan pak tua yang hidup bahagia .
Dari cerita tersebut kita dapat mengambil hikmah, bahwa dengan bekerja seseorang mendapat berkah kebahagian dan bekerja bagian dari obat. Menurut penelitian seseorang yang tidak bekerja jauh lebih mudah terserang penyakit. Memang ada orang yang tidak bekerja? Maksudnya sedikit bekerja.. hehehe. Tuhanpun bekerja, didalam kitab suci Bhagavad Gita dinyatakan bila tuhan tidak bekerja maka dunia ini pasti hancur.
Jika sedetik saja Aku tidak bekerja alam semesta ini akan hancur lebur.Kalau Aku berbuat demikian, ber-arti Aku menyebabkan kehancuran umat manusia dan menghancurkan kedamaian semua makhluk. (Bhagavadgìtà III.24).
Demikian pula dengan manusia, tidak ada manusia yang kuasa untuk tidak bekerja, jika tidak bekerja maka ia sesungguhnya mencari kematian. Dengan bekerja seseorang mendapat berkah dan kesehatan. namun dalam kehidupan sering terjadi ketidakseimbangan dalam bekerja. Ada yang terlalu banyak bekerja dengan pikiran ada yang terlalu banyak bekerja dengan gerak badan, misalnya petani.
Didalam pengobatan ayur vedic , pikiran merupakan salah satu faktor datangnya penyakit . seseorang yang sulit tidur pada umumnya disebabkan terlalu banyak beban pikiran, dengan kata lain banyak hal yang dipikirkan. Hal ini akan diperparah lagi apabila kerja badan tidak seimbang dengan kerja pikiran.
Sebenarnya kerja pikiran jauh lebih banyak menghabiskan energy , hanya saja cara kerjanya perlahan. Oleh karena itulah orang yang sibuk bekerja dengan pikiran badan seseorang lebih kurus daripada seseorang yang sedikit bekerja dengan pikiran. Tidak jarang seseorang mudah gemuk karena sedikit bekerja dengan pikiran, terutama kaum wanita. Kadang saya heran , untuk apa wanita hingga diet untuk melangsingkan badan , kenapa tidak dengan sibuk bekerja dan mengurusi berbagai banyak hal agar badan bisa langsing dan mendapat penghasilan yang mapan. Diet selain berbahaya juga tidak menguntungkan.
Fenomena sulit tidur dialami oleh banyak kalangan, terutama kalangan pelajar , khususnya Mahasiswa/i. Penyakit sulit tidur ini dianggap remeh oleh banyak orang padahal sangat berbahaya bagi kesehatan.
Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis – tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian ( Ensiklopedia Indonesia).
Mungkin banyak diantara orang yang sulit tidur mengobati penyakit ini dengan obat-obat modern, seperti obat penenang. Obat modern selain mahal juga kurang baik bagi kesehatan dalam jangka panjang. Oleh karena itu kita sebaiknya mencoba obat alami yang hampir tidak memiliki efek samping dan tentunya harga relatip murah serta menguntungkan.
Bahan yang harus disediakanpun bukan dari luarsana cukup dari dalam diri yaitu niat , waktu , dan kesungguhan. Niat untuk mau berubah , memberi waktu untuk mekerja dan sungguh-sungguh dalam melakukannya.
Seperti penjelasan diatas , seseorang sulit tidur disebabkan karena terjadi ketidakseimbangan antara kerja pikiran dan badan , oleh karena itu yang harus dilakukan adalah kurangi bekerja dengan pikiran dan diperbanyak bekerja dengan badan. Misalkan seorang ibu rumah tangga yang biasanya kerja kantoran dan jarang mengerjakan kewajiban sebagai istri maka cobalah rubah untuk mengerjakan kewajiban sebagai istri, misalnya memasak sendiri, mencuci tanpa harus menggunakan mesin cuci, dan banyak lagi contoh yang lainnya.
Posting Komentar