Sudah Bebaskah Ibadah Kita dari Riya?

Anak 1 : Muhammad apa kamu pernah memperhatikan anak itu ketika sedang shalat?
(Perhatikan ekspresi si anak ke 3 yang langsung berubah ketika mendengar dirinya menjadi bahan pembicaraan)
Anak 2 : Ya, masya Allah. Dia selalu shalat di dalam masjid
Anak 1 : Dan shalatnya sangat paaaaaaanjaaaang
Anak 2 : Ya saya tahu. Sepertinya dia tidak pernah lelah berdzikir kepada Allah
(Si anak ke 3 mulai tersenyum)
Anak 1 : Ya, Subhanallah! Suatu ketika dia shalat, dan dia sujud saaangat lama. Saya kira dia sudah meninggal. Saya hampir memanggil ambulans.
(Senyum si anak ke 3 semakin sumringah)
Anak 2 : Masya Allah, saya berharap bisa seperti dia
(Tiba-tiba si anak yang sedang shalat berbalik dan sambil tersenyum lebar dia berkata):
Anak 3 : Ngomong-ngomong, saya juga sedang puasa loooh.
Klip singkat ini semoga dapat menjadi bahan perenungan. Bagi anda yang tidak paham, tersedia transkrip di bagian bawah.



Entah bagaimana dengan anda, tetapi saya benar-benar tertawa menonton klip di atas. Tertawa.. sekaligus miris dan bertanya dalam hati ‘Sudahkah saya benar-benar terbebas dari riya?’ Saya tidak berani mengatakan “Tidak!” secara tegas, karena dalam hati, dalam pikiran, selalu saja ada lintasan-lintasan yang….
Maaf, bukan tempatnya untuk curhat sekarang. Semoga Allah membimbing kita, memberi hidayah dan memberikan pertolongan kepada kita untuk senantiasa meluruskan niat ikhlas, menujukan seluruh ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Amin
Dan cukuplah hadits yang dinukil di akhir klip di atas menjadi pegangan kita untuk selalu wasdpada dari riya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ كَثِيرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ رُبَيْحِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِي مِنْ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ قَالَ قُلْنَا بَلَى فَقَالَ الشِّرْكُ الْخَفِيُّ أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّي فَيُزَيِّنُ صَلَاتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Katsir bin Zaid dari Rubaih bin Abdurrahman bi Abu Sa’id Al Khudri dari Ayahnya dari Abu Sa’id dia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah keluar bersama kami, sementara kami saling mengingatkan tentang Al Masih Ad Dajjal, maka beliau bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih aku khawatirkan terhadap diri kalian daripada Al Masih Ad Dajjal?” Abu Sa’id berkata, “Kami menjawab, Tentu. “
Beliau bersabda : “Syirik yang tersembunyi, yaitu seseorang mengerjakan shalat dan membaguskan shalatnya dengan harapan agar ada seseorang yang memperhatikannya.” (HR Ahmad 3/30 no 11270 dan Ibnu Majah no 4204 dan dihasankan oleh Syaikh Albani)
(Tulisan yang sangat bermanfaat dalam topik ini oleh Ustadz Firanda bisa anda download di raudhatulmuhibbin.org dengan judul Antara Ujub dan Riya)
Sumber : Khayla.Net
Share this post :

Posting Komentar

 
>> Copyright © 2012. Portal Berbagai Informasi Internet - All Rights Reserved
Template Created by Author Published by Blogger
Powered by Google